Scroll untuk baca artikel
Example 480x230
Info Terkini

Warga Desa Sungai Pelang Keluhkan Berat Elpiji 3 Kg yang Tidak Sesuai

1165
×

Warga Desa Sungai Pelang Keluhkan Berat Elpiji 3 Kg yang Tidak Sesuai

Sebarkan artikel ini

Ketapang, HNNtime.com – Warga Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, mengeluhkan adanya dugaan pengurangan isi gas elpiji 3 kilogram yang mereka beli melalui pangkalan setempat. Keluhan ini muncul dari berbagai pihak, termasuk ibu rumah tangga, yang merasa dirugikan akibat isi gas yang diduga tidak sesuai dengan standar.

Seorang ibu rumah tangga yang tinggal di RT 05 RW 02 Dusun 2, Desa Sungai Pelang, mengungkapkan keresahannya. “Saya sangat heran dengan isi gas elpiji yang kami beli. Dalam dua hari saja, gasnya sudah habis, padahal biasanya bisa bertahan lebih lama. Apakah ini kelalaian dari perusahaan atau ada kebocoran ketidaksengajaan, Kami tidak tahu,” katanya dengan nada kecewa, Minggu (26/01/25) sore.

Scrol Baca Artikel
Example 300x600
Scrol Baca Artikel

Keluhan serupa juga disampaikan oleh beberapa warga lainnya, meskipun mereka enggan menyebutkan identitasnya. Menurut informasi, dugaan berkurangnya kapasitas isi elpiji ini telah dirasakan selama beberapa bulan terakhir dan baru-baru ini menjadi sorotan utama masyarakat setempat.

Warga berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengambil tindakan tegas untuk menyelesaikan masalah ini. Saat ini para ibu rumah tangga hanya bisa menyampaikan keluhan lewat media

“Kami hanya ingin keadilan. Gas elpiji adalah kebutuhan utama kami sehari-hari. Jika hal seperti ini terus terjadi, tentu akan sangat merugikan kami,” ujar warga tersebut.

Dugaan berkurangnya isi gas elpiji ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat Desa Sungai Pelang. Mereka berharap pemerintah daerah, distributor elpiji, dan pihak berwenang segera turun tangan untuk memastikan standar berat dan kapasitas isi gas terpenuhi.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pangkalan maupun distributor terkait keluhan warga tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *